GETUK GORENG
Gethuk Goreng yang bercita rasa manis ini mempunyai aneka rasa atau aroma seperti : rasa gula merah, cokelat, durian dan lain-lain. Gethuk Goreng ini dikemas apik dalam besek sehingga sangat cocok untuk oleh-oleh karena dapat disimpan atau bertahan hingga sepuluh hari.
- Penemuan :
Sanpirngad, seorang penjual nasi rames keliling di Sokaraja, pada tahun 1918, mengalami kesulitan karena getuk basah dagangannya tidak laku. Untuk mengatasi masalah ini, ia berinisiatif menggoreng getuk basah tersebut dan ternyata disukai oleh pembeli.
- Berawal dari Getuk Basah:
Getuk basah, atau getuk cemol, adalah getuk yang dibuat dengan cara direbus atau dikukus. Karena mudah basi, Sanpirngad kemudian mencari cara untuk mengolahnya agar lebih tahan lama, yaitu dengan cara digoreng.
- Menjadi Oleh-Oleh Populer:
Getuk goreng yang digemari oleh pembeli kemudian menjadi oleh-oleh khas Banyumas, terutama Sokaraja. Sanpirngad bahkan dapat mewariskan usahanya kepada anak menantunya, dan kini banyak toko oleh-oleh yang menjual getuk goreng dengan label "Asli H Tohirin".
- Warisan Budaya:
Sejak tahun 2017, getuk goreng Sokaraja telah ditetapkan sebagai warisan budaya nasional non-benda (intangible) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar